Danrem 102 / Pjg Tatap Muka Dengan Tokoh Adat Dan Tokoh Masyarakat di Wilayah PT. IMK
MURUNG RAYA – www.liputankalteng.id || Kunjungan kerja Komandan Korem 102 / Panju Panjung beserta rombongan ke Kabupaten Murung Raya dalam rangka tatap muka dengan Aparatur Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat di wilayah PT. Indo Moro Kencana [ IMK ], yang dilaksanakan di Koramil 1013-10 / Tanah Siang Selatan Jalan Indo Moro Kencana KM, 2 Dirung lingkin Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa [08/11/2022].
Hadir dalam acara Danrem 102 / Panju Panjung Brigjend TNI Yudianto Putrajaya, Kasiops Korem 102 / Panju Panjung Kolonel Inf Rendra Dwi Ardani, Danden Pom Letkol Cpm Harmaji, Dandim 1013 / Miara Teweh Letkol Inf Edi Purwoko, Pa analis Tim Intel Korem 102 / Panju Panjung Letda Inf Supriyono, Plh Danramil 1013-12 / Tanah Siang Selatan Serma Mahfud, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat dari 4 Kecamatan, Kecamatan Murung, Kecamatan Tanah Siang, Kecamatan Tanah Siang Selatan, Kecamatan Sei Babuat
Danrem 102 /Panju Panjung Brigjend TNI Yudianto Putrajaya melaksanakan diskusi dengan Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat, dalam diskusi Danrem 102 / Panju Panjung menyampaikan, kita lihat jumlah pekerja nya 1400 org 800 sekian itu warga lokal, kontraktor lokal, kalau kita lihat kondisi nyata sudah berimbang.
“Terlebih lagi situasi di seputaran PT. Indo Moro Kencana [ IMK ] terdapat obat – obatan yang merusak masyarakat kita umumnya pemuda – pemuda kita. Jadi legalitas perusahaan itu jelas, jadi jangan sampai ini terus berlanjut,” Tegas Danrem 102 / Panju Panjung.
Penyampaian perwakilan Tokoh adat dan Tokoh masyarakat, tokoh adat masyarakat sudah berupaya menyampaikan dan menghimbau kepada masyarakat (brunak), tetapi mereka tidak perduli dan tidak di indahkan.
“Terkait dengan adanya sosialisasi yang sudah di laksanakan interaksi kepada masyarakat yang ada di Kecamatan Tanah Siang, selama PT. IMK ada kegiatan jangan sampai kita warga disini mengganggu atau ikut masuk ke wilayah tambang PT. IMK akan tetapi tidak di dengarkan sampai saat ini tetap melakukan aksi (brunak),” jelasnya.
Masyarakat mau bekerja tetapi tidak mengganggu perusahaan, harapan masyarakat (brunak) ingin mendapatkan tempat atau kolong yang tidak di operasikan atau tidak di kerjakan perusahaan agar masyarakat (brunak) mendapatkan kesempatan untuk bekerja manual agar bisa memberikan nafkah kepada keluarganya.
“Masyarakat (brunak) ingin berhasil dengan bekerja sabagai brunak untuk mendapatkan hasil buat keluarga dan punya modal untuk bisnis tetapi tidak mengganggu di wilayah tambang PT. Indo Moro Kencana, namun mengandalkan batu buangan yang sudah di sediakan perusahaan,” imbuhnya
Dandim 1013 / Muara Teweh juga menambahkan, kami sudah sosialisasi dan menghimbau masyarakat (brunak), serta pembongkaran pondok – pondok di area perusahaan, senjata kita adalah lisan hanya dengan ucapan dengan humanis agar bisa memahami bahwa kita bisa berjalan bersama.
“Aktivitas perusahaan berjalan masyarakat juga dapat bekerja, jika pihak perusahaan dapat membantu memberikan kesempatan agar bisa bekerja di area batu buangan harus bisa dipegang teguh jangan sampai berpindah masuk ke Pit perusahaan,” tutup Letkol Inf Edi Purwoko.
[ Melly ]
SUMBER: [ Pendim 1013 / Muara Teweh ]