Polresta Palangka Raya Bantu Evakuasi Jenazah Pemuda yang Diduga Gantung Diri di Kebun Karet
PALANGKA RAYA || www.liputankalteng.id || Warga di kawasan Jalan Mahir Mahar Lingkar Luar Km. 7, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, digegerkan dengan penemuan jenazah seorang pemuda yang tergantung pada sebuah pohon.
Menerima informasi tersebut, Piket Fungsi Polresta Palangka Raya, Polda Kalteng pun segera bergerak untuk mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), yang dipimpin oleh Kanit III SPKT, Ipda Tri Marsono, Selasa (12/07/2022) siang.
Setibanya pada TKP sekitar pukul 11.50 WIB, Kanit III SPKT bersama para Piket Fungsi pun segera membantu upaya evakuasi guna menurunkan jenazah pemuda yang ditemukan tergantung pada sebuah pohon di perkebunan karet disana.
“Berdasarkan informasi yang kami terima, jenazah pemuda tersebut pertama kali ditemukan sekitar pukul 11.30 WIB, yang diketahui berinisial AK dengan usia 22 Tahun,” ungkap Ipda Tri Marsono.
Seusai melakukan evakuasi, petugas pun selanjutnya menghimpun keterangan dan informasi dari pihak keluarga yang menjadi saksi penemuan jenazah pemuda tersebut.
“Menurut keterangan dari pihak keluarga yakni orang tua almarhum, AK terakhir kali terlihat pada Hari Minggu (10/7/2022) lalu, sekitar pukul 20.00 WIB,” terang Ipda Tri.
Pada saat itu, orang tua almarhum melihat AK berjalan ke arah belakang rumah yang merupakan area perkebunan karet, yang mereka kira almarhum hendak berkunjung ke tempat temannya.
“Naasnya itu lah saat terakhir orang tuanya melihat AK, yang tak kunjung pulang hingga hari ini sebelum ditemukannya AK telah meninggal dunia dengan dugaan melakukan gantung diri,” tutur Tri.
Setelah menghimpun keterangan lainnya, Ipda Tri bersama personelnya pun membawa jenazah AK ke RSUD Doris Sylvanus untuk dilakukan visum, yang kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan.
“Kami atas nama pribadi dan kedinasan mengungkapkan turut berduka cita atas peristiwa naas ini, semoga keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan ketabahan dan kekuatan dari Tuhan Yang Maha Esa,” pungkasnya. (Hendrik)