Kapal MBP 125 Adu Kuat Dengan Kapal WD 02 di Sungai Barito
Barito Utara || www.liputankalteng.id || Insiden sangat membahayakan dialur Sungai Barito kembali terjadi, Kapal WD 02 yang mengangkut batu bara dari Perusahaan Nemo Asia adu kuat dengan Kapal MBP 125, Jumát (16/09/2022) Pagi.
Kejadian tersebut terjadi saat Kapal MBP 125 tiba-tiba melepas tambatan sehingga menghalangi kapal SPB WD 02 yang sedang berlabuh melewati Teluk Bukau. Akibatnya tabrakan pun tak bisa terhindarkan, Kapal WD 02 mengalami kerusakan di bagian sisi Kapal.
Keamanan Kapal yang melintas di jalur wilayah Daerah Aliran Sungai Barito menjadi tanggung jawab masing-masing pengawal kapal. Bertambat di bahu sungai tidak diperbolehkan, hal itu tertuang dalam peraturan perairan pedalaman sungai. Namun karena menunggu kondisi air pasang, karena Kapal memerlukan waktu yang pas agar bisa melintasi jembatan Hasan Basri, maka diperbolehkan kapal- kapal pengangkut batubara tersebut tambat di Teluk Bukau dan seputaran desa Pangkut.
Kemudian Kapal-kapal tersebut harus menggunakan jasa pengamanan dan pengawalan PAM swakarsa berlisensi dari security Provider yang memperkerjakan masyarakat sekitar daerah tambatan Bukaw dan Pangku Raya.
Pengawal Pam Swakarsa Barito Utara PT. CSP yang juga anggota DPD Fordayak Barut, Saton menuturkan, Kapal MBP 125 tersebut tak menggunakan jasa pengawalan kapal dari Barito Utara yang biasa memantau kegiatan tambat dan labuh kapal, sehingga insiden itu terjadi sedangkan Kapal WD 02 dikawal oleh Fordayak Barito Utara.
“Karena tidak ada pertanggung jawaban dari pihak Kapal MBP 125 kepada pemilik Kapal WD 02. akhirnya kapal tersebut ditambat di Teluk Pararawen. Selain itu Ketua Fordayak Barut sudah minta ijin kepada Perusda untuk menjalin komunikasi dgn pihak kapten kapal dan pihak agen, sebab kapal WD 02 berada di bawah pengawalan kami dan wajib mengclearkan permasalahan yang terjadi di lapangan,” tuturnya.
Lebih jauh Saton pqmengatakan, seandainya Pengawal kapal MBP 125 tersebut ada di Barut tak perlu harus dihentikan untuk klarifikasi cukup diselesaikan antar pengawal saja.
“Berhubung pihak manajemen di kantor pusat sudah saling komunikasi dan karena ada konfirmasi dari Ketua Fordayak Barut, Kapal MBP 125 kami persilahkan untuk melanjutkan perjalanan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Fordayak Barito Utara, Leny S Habibie, ketika melakukan konfirmasi dengan agen kapal Tera Logistik menyatakan bahwa mempersilahkan untuk bekerjasama dengan Fullah, bagaimana Pengawal dari Barito Selatan bisa mengawal kapal di kawasan Barito Utara kalo hanya dari Basel tidak naik kapal, ini yang menjadi pertanyaan. (Tim)