RSUD Doris Sylvanus Berikan Tanggapan Terkait Adanya Dugaan Malpraktik

WWW.LIPUTAN.KALTENG.ID – PALANGKA RAYA || Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus Palangka Raya akhirnya memberikan tanggapan terkait adanya dugaan malpraktik, dimana pasien yang masih bayi meninggal baru-baru ini, yang bertempat di Kantor Humas RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, Jumat (02/02/2024).

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Doris Sylvanus, dr. Devi Novianto Santoso, SH., MH., Sp.KF kepada awak media menyampaikan, pasien tersebut memang dilakukan operasi pada bagian perutnya.

“Jadi dari awal dicurigai bahwa di dalam ususnya, ada masalah dan sudah dilakukan tindakan sesuai dengan prosedur operasional sesuai dengan standar medis,” ucapnya.

Lebih lanjut Devi menjelaskan, mengenai informasi bahwa selang oksigen pada bayi yang sering lepas dikarenakan saat itu, pasca operasi bayi sudah boleh disusui dan selang yang lepas bisa saja terjadi, pada saat itu bisa langsung melapor ke petugas yang ada.

“Selain itu, terkait dengan diagnosa yang berubah-ubah alasannya, adalah pada saat dirujuk kondisi bayi tersebut pada tubuhnya ada kelainan bawaan. Hal tersebut bisa terjadi karena menyesuaikan dengan kondisi tubuh pada bayi,” jelasnya.

Sementara itu, pihaknya menyayangkan dari pihak keluarga pasien langsung yang lebih dulu datang ke media. Padahal mereka siap untuk berkomunikasi dan memberikan konfirmasi, karena pihaknya tentu akan melakukan runut kejadian terlepas benar atau tidaknya tindakan.

“Kami tetap ada patokannya. Makanya kemarin kronologis kejadian tetap kita periksa, apakah sesuai dengan prosedur operasionalnya,” ujarnya.

Sehingga ketika sudah terjadi hal tersebut, pihaknya juga telah meminta klarifikasi dari dokter yang bersangkutan. Adapun dari pihak keluarga pasien bisa mendatangi pihak dari manajemen rumah sakit, sehingga bisa difasilitasi terkait masalah yang terjadi.

“Mungkin dalam tanda kutip, tidak adanya komunikasi, informasi dan edukasi yang seharusnya sudah tersampaikan di awal,” tuturnya.

Oleh karena itu, jika keluarga pasien merasa tidak puas maka pihak manajemen dari rumah sakit akan menjelaskan termasuk juga diagnosa yang berubah, dan hal itu tentunya dapat mereka pertanggung jawabkan.

(Muel)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button