Badan Kesbangpol Kalteng Gelar Sosialisasi Forum Pembauran Kebangsaan untuk Jaga Persatuan Jelang Pilkada 2024
WWW.LIPUTANKALTENG.ID – PALANGKA RAYA || Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengadakan Sosialisasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) di Tulip Meeting Room, Hotel Aurelia, Palangka Raya, Rabu (06/11/2024).
Acara ini bertujuan untuk memperkuat persatuan dan keharmonisan dalam keberagaman, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar serentak pada 27 November 2024.
Dalam laporan Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kalteng yang dibacakan oleh Ketua Panitia, Mark Reynald Ngabut menyampaikan pesan penting mengenai pentingnya menjaga harmoni dalam perbedaan.
“Persatuan yang kita rajut merupakan anugerah indah dari Yang Maha Kuasa untuk bangsa Indonesia. Semangat kebhinekaan harus terus kita kedepankan dan dirayakan,” ujar Mark.
Acara ini diadakan untuk menyoroti tantangan politik identitas yang berpotensi merusak persatuan nasional jika diinterpretasikan dengan cara yang sempit. Kesalahan dalam memahami politik identitas, menurutnya, dapat mengancam kebebasan berpendapat dan melemahkan diskursus rasional yang penting dalam demokrasi.
Sosialisasi ini diisi oleh berbagai narasumber, antara lain:
Ketua FPK Provinsi Kalteng dengan tema “Semangat Kearifan Lokal Berdasarkan Falsafah Huma Betang Menjelang Pilkada 27 November 2024.”
Pengamat Politik Kalteng, Ir. H. Arief Budiatmo, yang membahas peran kebhinekaan dalam menjunjung persatuan dengan tema “Dimana Bumi Dipijak, Di Situ Langit Dijunjung.”
Satgaswil Kalteng Densus 88, Ipda Ganjar S., S.Sos., yang membawakan tema “Merajut Nasionalisme dalam Bingkai Kebhinekaan.”
Sementara itu, Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, dalam sambutan yang diwakili oleh Ahmad Husein, Plh. Staf Ahli Gubernur bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik menekankan bahwa Indonesia, sebagai negara yang majemuk, harus menjunjung nilai-nilai persatuan dan kebhinekaan. Dengan keberagaman ras, suku, budaya, dan agama, Indonesia memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga persatuan nasional.
“Indonesia masih menghadapi berbagai konflik yang bersifat vertikal dan horizontal, dipicu oleh perbedaan ras, suku, budaya, dan agama yang dapat mengancam integritas nasional. FPK diharapkan dapat memainkan peran penting dalam menjaga keutuhan NKRI,” ungkap Ahmad Husein.
Kalimantan Tengah, dengan luas wilayah mencapai 153.564 km2 dan populasi sekitar 2,74 juta jiwa yang terdiri dari berbagai etnis seperti Dayak, Jawa, dan Banjar, menunjukkan contoh toleransi dan kehidupan yang harmonis. Kehadiran FPK dinilai sangat penting dalam mencegah konflik yang mungkin timbul dari fanatisme kesukuan yang berlebihan.
Menjelang Pilkada 2024, kekhawatiran terkait penggunaan politik identitas kembali muncul. Politik identitas yang berlebihan dapat memecah masyarakat berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan. “Acara sosialisasi ini penting sebagai langkah preventif untuk mengedepankan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,” tutup Ahmad Husein.
Melalui kegiatan ini, Kesbangpol Kalteng berharap masyarakat semakin paham tentang pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman dan menjauhkan diri dari konflik yang dapat mengancam stabilitas nasional.
(Muel)