GAPKI Kalteng Berkolaborasi Dengan ILO Gelar Dialog Sosial Untuk Keharmonisan Hubungan Industrial Kelapa Sawit

WWW.LIPUTANKALTENG.ID – PALANGKA RAYA || Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama International Labor Organization (ILO) menggelar Lokalatih Dialog Sosial Untuk Hubungan Indsutrial yang Efektif dan Produktif Pada Sektor Kelapa Sawit Kalteng yang bertempat di Hotel Best Western Batang Garing Kota Palangka Raya, Rabu (21/02/2024).

Dalam Sambutannya Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalteng Farid Wajdi menyampaikan keharmonisan hubungan-hubungan antara pekerja dengan pengusaha terutama sektor kelapa sawit akan berdampak pada produktivitas pekerja dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas perusahaan.

“Untuk mencegah terjadinya permasalahan antara pekerja dengan pengusaha, komunikasi antara kedua belah pihak harus dibangun dengan baik sehingga potensi terjadinya konflik bisa dicegah dan apabila ada konflik bisa segera dicarikan solusi bersama,” ucapnya.

Sementara itu, Memed Kosasih Pengurus Bidang SDM GAPKI Pusat mengatakan GAPKI juga mendorong untuk bagaimana perusahaan-perusahaan sawit dengan sistem berkelanjutan. Untuk itu GAPKI berkolaborasi dengan lLO untuk mendorong bagaimana dialog sosial itu
dikedepankan dalam segala hal, dalam memecahkan permasalahan yang ada baik di tenaga kerja maupun permasalahan sosial lainnya.

“Sehingga dialog sosial inilah yang kita utamakan dan diharapkan semua permasalahan baik permasalahan kecil maupun permasalahan besar itu bisa diselesaikan untuk kelangsungan program keberlangsungan sawit yang berkelanjutan,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Yunirwan Gah perwakilan dari ILO menyampaikan kegiatan lokalatih ini digelar agar bagaimana kita bisa membuat suatu hubungan antara serikat pekerja dengan perusahaan yang intinya meningkatkan kesadaran terkait dengan kerjasama antara pekerja dan juga manajemen perusahaan dalam konteks agar hubungan bisa lebih harmonis yang nantinya bisa berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas dan juga peningkatan citra sawit di kancah perdagangan internasional.

“Kemudian kita juga mendorong setiap perusahaan memiliki kelembagaan khusus yang ada di lapangan supaya baik kemudian dan juga praktek-praktek yang bisa membina hubungan industrial yang baik antara pekerja dan manajemen,” pungkasnya.

(Muel)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button